Kenapa Taiwan Dijuluki Formosa

Formosa: Jejak 9 Sejarah & Makna dibalik Julukan Taiwan

Taiwan disebut “Formosa” berasal dari kata bahasa Portugis yang berarti “indah” atau “cantik”. Ketika penjelajah Portugis pertama kali tiba di pulau itu pada abad ke-16, mereka terkesan oleh keindahan alamnya dan memberi pulau tersebut nama “Ilha Formosa” yang artinya “Pulau yang Cantik” dalam bahasa Portugis.

Nama “Formosa” terus digunakan oleh para penjelajah Eropa dan peta-peta Barat pada abad-abad berikutnya. Meskipun nama resmi pulau ini dalam bahasa Taiwan adalah “臺灣” (Taiwan dalam aksara Han), penggunaan nama “Formosa” masih terlihat dalam berbagai konteks sejarah dan budaya.

Nama Formosa sendiri sempat dipakai ketika Taiwan berusaha memerdekakan diri dari Jepang pada tahun 1985. Saat itu mereka memproklamirkan negaranya sebagai Republik Formosa

Nama “Formosa” lebih sering digunakan dalam konteks sejarah dan sastra, sementara nama resmi modern untuk pulau ini adalah “Taiwan”. Penggunaan nama tersebut cenderung mencerminkan masa kolonial dan pengaruh Eropa pada pulau tersebut.

Sejarah kenapa taiwan disebut formosa secara lebih detail

Pada abad ke-16, penjelajah Portugis merupakan salah satu kelompok Eropa pertama yang mencapai wilayah Taiwan. Ketika mereka tiba di pulau itu pada tahun 1544, mereka terkesan oleh keindahan alamnya, termasuk pemandangan pantai yang indah dan lanskap yang mengagumkan. Karena impresi positif mereka terhadap kecantikan pulau tersebut, mereka memberi nama “Ilha Formosa” yang berarti “Pulau yang Cantik” dalam bahasa Portugis. Nama ini mewakili pandangan subjektif mereka tentang keindahan alam Taiwan.

Pada tahun-tahun berikutnya, penjelajah dari berbagai negara Eropa seperti Belanda dan Spanyol juga datang ke Taiwan dan berinteraksi dengan penduduk asli serta lingkungan pulau tersebut. Meskipun ada pergantian kekuasaan antara kelompok-kelompok Eropa di pulau itu, istilah “Formosa” terus digunakan dalam berbagai catatan sejarah dan peta-peta Barat. Misalnya, Peta yang dibuat oleh cartographer Belanda pada tahun 1655 merupakan salah satu contoh terkenal dari penggunaan nama tersebut.

Pada abad ke-17, Belanda menguasai sebagian besar wilayah Taiwan dan mendirikan koloni di sana. Namun, pada tahun 1662, pasukan Tiongkok pimpinan Cheng Cheng-kung (juga dikenal sebagai Koxinga) berhasil mengusir Belanda dari pulau tersebut dan mendirikan Dinasti Tungning. Setelah itu, Taiwan menjadi bagian dari Kekaisaran Tiongkok.

Pada abad ke-19, pengaruh Eropa semakin kuat di Asia dan Taiwan menjadi target perhatian beberapa kekuatan Eropa, termasuk Belanda dan Prancis. Meskipun peta-peta dan literatur Eropa pada periode ini masih sering menggunakan nama “Formosa” untuk merujuk pada pulau ini, penggunaan nama ini secara resmi tidak lagi dominan setelah pengaruh kolonial Eropa mereda.

Pada abad ke-20, setelah berbagai pergolakan politik dan perubahan pemerintahan di Tiongkok, nama “Taiwan” menjadi lebih umum digunakan untuk merujuk pada pulau tersebut, terutama setelah pemerintah Republik Tiongkok (ROC) yang dipimpin oleh Kuomintang (KMT) menduduki pulau tersebut.

Pada intinya, penggunaan nama “Formosa” untuk Taiwan berasal dari penjelajah Portugis pada abad ke-16 yang terkesan oleh keindahan pulau tersebut. Meskipun nama tersebut masih terlihat dalam sejarah dan konteks budaya, nama resmi modern untuk pulau ini adalah “Taiwan”.

Jika anda tertarik untuk mempelajari budaya Taiwan formosa juga bahasa mandarin tradisional bisa mengikuti sekolah bahasa, disana akan diajarkan mandarin & budaya Taiwan yang masih dipelihara kuat sampai sekarang, detailnya bisa dilihat sini

Ringkasan Sejarah Taiwan dalam 9 point secara singkat

  1. Awal Sejarah dan Pendudukan Awal: Penduduk asli Taiwan diperkirakan telah tinggal di pulau itu selama ribuan tahun sebelum kedatangan penjelajah Eropa. Berbagai suku pribumi, seperti suku Austronesia, adalah penduduk asli Taiwan. Pada awal abad ke-16, penjelajah Portugis pertama kali mencapai pulau ini dan memberi nama “Formosa” berdasarkan keindahannya.
  2. Pengaruh Eropa: Selama abad ke-17, Belanda menguasai sebagian besar Taiwan dan mendirikan koloni. Namun, pada tahun 1662, pasukan Tiongkok di bawah pimpinan Cheng Cheng-kung berhasil mengusir Belanda dan mendirikan Dinasti Tungning. Pengaruh Eropa masih terasa, dan nama “Formosa” terus digunakan dalam catatan sejarah dan peta.
  3. Pemerintahan Qing: Pada akhir abad ke-17, Dinasti Qing Tiongkok mengambil alih kendali atas Taiwan. Pulau ini menjadi bagian dari wilayah Qing dan mengalami peningkatan imigrasi serta akulturasi Tiongkok. Selama pemerintahan Qing, Taiwan mengalami pertumbuhan ekonomi dan perkembangan budaya.
  4. Pengaruh Jepang: Pada tahun 1895, setelah Perang Tiongkok-Jepang Pertama, Jepang mendapatkan kendali atas Taiwan dari Dinasti Qing. Selama pemerintahan Jepang, Taiwan mengalami modernisasi dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. Namun, pendudukan Jepang juga disertai dengan penindasan budaya dan kebijakan represif.
  5. Pengembalian kepada Republik Tiongkok (ROC): Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jepang menyerahkan Taiwan kepada Republik Tiongkok (ROC) pada tahun 1945. Namun, konflik antara pemerintah ROC dan penduduk lokal mengarah pada pendekatan yang kompleks terhadap pemerintahan dan identitas nasional.
  6. Pembentukan Identitas Nasional: Pada tahun 1949, setelah Perang Saudara Tiongkok berakhir dengan kemenangan Komunis Tiongkok, pemerintah ROC di bawah pimpinan Kuomintang (KMT) melarikan diri ke Taiwan. Taiwan menjadi basis KMT dan mempertahankan statusnya sebagai Republik Tiongkok yang terpisah dari Republik Rakyat Tiongkok yang dipimpin oleh Komunis.
  7. Transisi Demokrasi: Pada tahun 1987, pemerintah ROC mulai melonggarkan kontrolnya dan mengizinkan partai politik oposisi serta reformasi demokratis. Ini membuka jalan menuju transisi ke pemerintahan demokratis yang lebih inklusif.
  8. Status Politik Kontroversial: Status politik Taiwan tetap kontroversial hingga hari ini. Meskipun memiliki pemerintahan sendiri, hubungannya dengan Republik Rakyat Tiongkok tetap rumit. Beberapa negara mengakui Taiwan secara terpisah, sementara yang lain menganggapnya sebagai bagian dari Tiongkok.
  9. Perekonomian dan Teknologi: Taiwan telah berhasil mengembangkan ekonomi maju yang fokus pada industri teknologi dan manufaktur. Taiwan dikenal sebagai pusat produksi komponen elektronik dan memiliki peran penting dalam industri semikonduktor global.

Sejarah Taiwan mencerminkan perpaduan budaya, pengaruh luar, dan perjuangan identitas yang telah membentuk jalur unik Taiwan tersebut.Bahasa Taiwan Formosa

4 Bahasa Utama di Pulau Formosa Taiwan

Bahasa yang banyak digunakan di Taiwan adalah Bahasa Mandarin (Bahasa Tionghoa), yang merupakan bahasa resmi dan digunakan dalam pemerintahan, pendidikan, dan media di Taiwan. Selain Bahasa Mandarin, terdapat juga berbagai bahasa minoritas yang dituturkan oleh kelompok etnis dan suku pribumi di Taiwan. Beberapa bahasa suku pribumi yang ada di Taiwan meliputi:

  1. Bahasa Hoklo (Taiwanese): Juga dikenal sebagai Bahasa Minnan atau Bahasa Hokkien, bahasa ini banyak dituturkan oleh komunitas keturunan Tionghoa di Taiwan. Ini adalah salah satu bahasa Tionghoa yang berbeda dari Mandarin dan memiliki variasi dialek yang cukup signifikan.
  2. Bahasa Hakka: Bahasa ini juga merupakan salah satu bahasa Tionghoa yang banyak dituturkan di Taiwan oleh komunitas etnis Hakka. Seperti bahasa Hoklo, Bahasa Hakka memiliki dialek dan variasi yang berbeda.
  3. Bahasa Suku Pribumi: Terdapat banyak bahasa yang dituturkan oleh suku pribumi di Taiwan. Bahasa-bahasa ini termasuk Bahasa Amis, Bahasa Atayal, Bahasa Paiwan, dan banyak lagi. Bahasa-bahasa suku pribumi ini memiliki karakteristik unik dan merupakan bagian penting dari warisan budaya Taiwan.
  4. Bahasa Inggris: Bahasa Inggris juga diajarkan dan digunakan di sebagian besar sekolah di Taiwan. Ini terutama diintensifkan dalam pendidikan tingkat menengah dan atas.

Sementara Bahasa Mandarin adalah bahasa utama yang digunakan untuk komunikasi dan pemerintahan, keberagaman bahasa-bahasa lainnya mencerminkan keragaman budaya dan etnis di Taiwan.

Untuk kesimpulannya bisa diuraikan sebagai berikut ya

  1. Jika ada yang bertanya formosa itu apa artinya? jawabannya adalah ‘cantik’ dalam bahasa portugis
  2. Mengapa Taiwan disebut negeri Formosa?
    Karena penjelajah portugis yang terkesan dengan keindahan Taiwan, dan memberi pulau tersebut nama “Ilha Formosa” yang artinya “Pulau yang Cantik” dalam bahasa Portugis.
  3. Formosa ada dimana?
    karena formosa artinya adalah cantik dalam bahasa portugis, jadi itu hanya kata sifat, namun jika mengacu pada julukan negeri formosa, itu adalah julukan dari Taiwan

Semoga artikel diatas dapat membantu kalian untuk menambah wawasan tentang Taiwan.

Cari Agen Pendidikan Taiwan?Hubungi Kami